social Google+ Twitter Technorati Stumbleupon RSS Feed Digg Delicious

Thursday, October 11, 2012

PANTAI BATU NAMPAR DAN GILI LINUS


Posted: 10 Oct 2012 06:09 AM PDT
Sama seperti pantai-pantai indah di daerah Jerowaru Lombok Timur seperti Kaliantan, Cemara, Surga, Pink Tangsi, Tanjung Ringgit, rasanya Pantai Batu Nampar juga wajib dikunjungi. Karakeristik pantai ini juga sama seperti pantai-pantai yang berada di wilayah selatan Lombok pada umumnya, yakni garis pantai berbentuk teluk (cekung) ombaknya pecah di tengah, airnya yang biru dan pasirnya yang berbentuk merica, karena memang Pantai Batu Nampar ini berada segaris dengan Pantai Tanjung Aan dan Pantai Gerupuk di Lombok Tengah.
Pantai Batu Nampar ini masih alami, belum ada aktivitas pembangunan apapun di pesisirnya, hanya ada satu kafe yang baru berdiri, itupun jaraknya jauh dari bibir pantai. Rute menuju Batu Nampar ini tidak susah. Pertigaan kantor Desa Sukaraja (kalo dari arah Praya) ke kanan, lurus, nanti ketemu pertigaan belok kiri, lurus lagi ketemu pertigaan ambil kanan. Terus aja ikuti jalan yang beraspal (aspalnya sudah bagus) ketemu pasar, ada perempatan belok kiri. Lurus sampai nanti ketemu Tambak Garam, ikuti jalan dan sampailah di Pantai Batu Nampar. Di sisi timur Pantai Batu Nampar ini berdiri sebuah dermaga, namanya Dermaga Batu Nampar. Dermaga ini melayani rute penyeberangan ke Gili Linus, gili yang berada sekitar 500 meter dari dermaga dan melayani rute penyeberangan beberapa tambak lobster di wilayah Batu Nampar. Di sisi timur ini juga suasana pantai mirip seperti Pantai Mandalika, Lombok Tengah, sekitar 10 meter dari bibir pantai kita masih bisa berjalan ke tengah lautan, mungkin snorkeling adalah aktifitas yang paling cocok disini.
Daya tarik Pantai Batu Nampar lainnya adalah bukit-bukit yang eksotis di pinggir pantai, dimana menaiki bukit-bukit tersebut harus melewati perkampungan dan menempuh jarak yang cukup lama serta jauh dari bibir pantai. Di sisi sebelah barat Pantai Batu Nampar ini ada bekas dermaga yang menjulur ke tengah lautan, bekas dermaga ini digunakan warga setempat untuk memancing, tetapi bangunan tersebut akan tertutup oleh air laut jika arus sedang pasang.
Selain pemandangan alam indah yang ditawarkan Pantai Batu Nampar, kita disini juga bisa berwisata kuliner! Batu Nampar adalah "surga" lobster setelah Teluk Ekas. Beberapa tambak lobster berdiri di tengah lautan Batu Nampar, tapi jangan harap bisa membeli lobster apabila belum musimnya. Tunggu dulu musim panennya, anda akan mendapatkan harga yang paling murah, karena lobster-lobster di Batu Nampar ini dikategorikan "belum masuk pasar".
Posted: 10 Oct 2012 05:28 AM PDT
Gili di Lombok tidak cuma Gili Trawangan, Gili Nanggu, Gili Meno dan Gili Air saja! Masih ada Gili Linus yang keberadaannya menyimpan banyak misteri. Aura misterius pulau cantik ini, berasal mulai dari asal-usul keberadaannya sampai kuburan yang ada di Puncak Gili Linus.
Dermaga Batu Nampar, tempat penyeberangan ke Gili Linus yang memakan waktu sekitar 10 menit menggunakan perahu nelayan. Rute menuju Batu Nampar itu sangat mudah. Dari pertigaan kantor Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, kalau dari arah Praya ke kanan kemudian lurus. Nanti bertemu pertigaan belok kiri, lurus lagi ketemu pertigaan dan ambil kanan. Terus saja ikuti jalan yang beraspal dan aspalnya juga sudah bagus sampai ketemu pasar dan ada perempatan belok kiri. Selanjutnya, lurus sampai nanti ketemu Tambak Garam. Ikuti jalan dan sampailah di Dermaga Batu Nampar. Kalau mau menyeberang langsung saja tanya-tanya ke nelayan setempat.
Tampak dari kejauhan Gili Linus seperti bukit yang muncul di tengah laut. Gili Linus, merupakan tumpukan bebatuan yang indah berbentuk kubus dan persegi panjang. Bebatuan tersebut seperti pahatan manusia yang menumpuk dan tersusun rapi. Diperkirakan bebatuan ini sudah berusia ratusan sampai ribuan tahun. Batu-batu yang menumpuk dan tersusun rapi di Gili Linus mungkin sudah berusia ratusan sampai ribuan tahun karena disela-sela batu yang menumpuk ini ditumbuhi pohon-pohon besar. Setelah sampai di puncak Gili Linus ada kuburan tetua atau orang zaman dulu Jerowaru. Ada dua buah kuburan yang satunya lebar dan besar, tapi satunya lagi kecil. Di kuburan tersebut ada bekas kepala kambing dan wadah kemenyan. Konon, kuburan ini sering dijadikan tempat ritual oleh masyarakat setempat.
Gili Linus ramai dikunjungi masyarakat sekitar apabila ada upacara adat Sasak, keagamaan, serta acara pergantian Tahun. Di sisi bagian timur Gili Linus, ada batu unik berbentuk kursi. Tapi sayang, batu tersebut tidak bisa diambil gambarnya. Ya, karena batu ini tertutup oleh semak-semak dan tidak akses menuju ke sana.
Gili Linus sudah masuk daftar pulau-pulau kecil yang dilindungi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Untuk sampai di Gili Linus, wisatawan harus menyeberang. Tarif penyeberangan ke Gili Linus hanya perlu membayar sekitar Rp 5.000 per orang dengan menggunakan sampan kecil. Satu sampan ini muat untuk lima orang dan satu nahkoda.
Selain itu, ada beberapa mitos yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentang keberadaan Gili Linus. Gili Linus terbentuk dari tiga batu mulia yang dihadiahkan oleh kerajaan Dompu ke kerajaan Sasak di Jerowaru. Salah satu batu mulia ini sampai sekarang keberadaannya masih misteri, sementara dua batu mulia yang lainnya masing-masing dipegang oleh penunggu Gili Linus (jin) dan manusia biasa.
Dulunya, Gili Linus adalah benteng pertahanan Kerajaan Sasak. Saat ini Gili Linus dikuasai oleh 3 suku, yaitu Suku Sasak yang mendapat bagian di sisi puncak, utara, dan barat, Suku Tionghoa yang mendapat bagian di sisi timur dan Suku Bugis di bagian Selatan. Sedangkan bagian puncak dan barat yang dikuasai Suku Sasak diamanatkan kepada jin penunggu sebelah utara. Salah satu tokoh masyarakat Jerowaru di bagian puncak dan bagian barat.
Jangan sekali-kali berbuat maksiat di Gili Linus, apabila Anda membawa pasangan lawan jenis! Apabila melanggar Anda akan diusik oleh penunggunya. Selain itu, jangan membawa pulang benda apapun dari Gili Linus. Setiap benda di pulau ini ada penjaganya. Apabila ada yang terbawa sampai rumah, pasti akan ditagih oleh penunggunya. Di puncak dekat kuburan, ada sebuah mata air. Namun, jarang ada yang bisa melihat apalagi menemukannya. Apabila Anda bisa melihat mata air tersebut, segeralah membuat ritual khusus! Konon itu menjadi pertanda rezeki Anda akan melimpah.
Ada yang lebih unik saat kita ingin meninggalkan Gili Linus. Cobalah mengelilingi gili tersebut. Tidak banyak-banyak, hanya cukup satu kali saja. Prosesi ini dilakukan agar bisa melihat semua sisi Gili Linus dari lautan. Oh ya, sebenarnya dibandingkan dengan Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air, Gili Nanggu ataupun Gili Kondo, Gili Linus tidak memiliki sesuatu yang spesial. Tapi, dari atas puncak Gili Linus kita bisa menikmati panorama indah pantai-pantai di sekitar, seperti Pantai Ekas, Pantai Surga, Pantai Batu Nampar, dan Pantai Gerupuk.

0 komentar:

Popular Posts

For more information and special deals related to any issues on this page, place your cursor over the double-underlined links. All information supplied by KONTERA